Anak Asahan, Sukses Dirikan Perusahaan Berbekal Pengalaman di Jerman
#AnakAsahan
selalu keren. Saya mempercayainya setelah melihat kesuksesan #anakasahan yang
luar biasa hebatnya, salah satunya adalah Mukhsinin atau biasa disapa dengan
Kinin Siswono. Alumnus MAN Kisaran ini masih 25 tahun, tetapi ia sudah berhasil
menorehkan prestasi yang tentu menjadi kebanggan buat #AnakAsahan.
Kinin Siswono CEO PENGROUP |
Jika kebanyakan
#AnakAsahan sukses di tempat orang lain, Kinin justru sukses di kota kelahirannya
yaitu #Asahan. Singkatnya, Kinin pernah menjadi mahasiswa di SAE Institute
Leipzig-Jerman, Jurusan SAINT & TECHNOLOGY, tetapi mengaku keluar dari
kampus yang kemudian menjadikannya di DO oleh kampus karena tidak pernah
mengikuti perkuliahan . Hidupnya tidak berakhir disitu karena rupanya ia memang
tengah mengembangkan perusahaan sejak Agustus 2015 di Asahan yang dinamainya
dengan PENGROUP, dan itu menjadi salah satu alasannya untuk keluar kampus.
Kinis Siswono dan Para Karyawannya di PENGROUP |
"Bekal mendirikan Pen Group ya karena kuliah di Jerman, dan pengalaman
merupakan bekal paling banyak. Gak ada kata sayang loh, karena mungkin sudah diatur
begini, ya alhamdulillah hidup aku sekarang lebih baik," ungkap Kinin
ketika saya menghubunginya. Menurut Kinin dengan membuka lapangan pekerjaan buat
banyak orang dapat menjadikan hidupnya lebih baik.
Mukhsinin |
Semasa Aliyah,
kinin memang terkesan biasa saja, prestasi yang bisa dibanggakannya adalah
ketika ia pernah mendapatkan juara karya ilmiah dan ia berkesempatan dikirim ke
Ibukota ketika itu tetapi hari ini ia dapat membanggakan sesuatu yang lainnya
yaitu menjadi Chief Excutive Office PENGROUP, sebuah perusahaan yang bergerak
di bidang Advertisement, Travel, dan Digital Marketing.
Meskipun berasal
dari keluarga kaya, ia tidak berpangku tangan dengan keluarga untuk mendirikan
PENGROUP, Kinin mengaku bahwa dua buah laptop dan koneksi internet menjadi
modal utamanya ketika itu dan kini sudah merauh rupiah hingga 1,9 miliyar. Sudah
puluhan karyawan kini direkrutnya begitu pun dengan investor yang berdatangan,
sampai-sampai ia juga berencana untuk membuka PENGROUP di beberapa kota di
Indonesia kelak.
“Tidak ada kata
menyerah untuk menjadi miliarder, dan jangan membuang waktu (wasting time) yang
tidak penting dimasa muda mu, karna alangkah baiknya kehilangan masa muda mu dari
pada masa depan mu, Menjadi seperti ini..tidak semudah membalikkan telapak
tangan..semua butuh kerja keras, proses dan pengorbanan. Yang paling utama, mau
menjalani sebuah proses itu..” pesan Kinin di akhir wawancara.
Komentar
Posting Komentar