Tips Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi pendengar yang baik memang terbilang sulit, karena tidak semua orang menjadi lawan bicara yang nyaman bagi kita. Hal tersebut dipengaruhi beberapa hal seperti intonasi yang terlalu tinggi, bahan bicaraan yang tidak menarik atau bahkan waktu yang tidak tepat saat harus menjadi pendengar. Tetapi sebagai seorang kita haruslah menjadi pendengar yang terbaik karena dengan menjadi pendengar yang baik bisa membuat lawan bicara kita merasa dihargai. Percayalah, saat orang menginginkan kita menjadi pendengar atas ceritanya itu artinya dia nyaman dan percaya bahwa kita akan menyimpan ceritanya dengan baik. Namun, bagaimana cara agar kita bisa menjadi pendengar yang baik untuk lawan bicara kita, berikut ulasannya:

1. Pusatkan perhatianmu hanya kepada orang yang sedang berbicara dan dengarkan baik-baik apa yang dikatakannya.Berfokuslah hanya kepadanya, hindari pikiran yang dapat membuatmu berpikir melayang-layang. Ciptakan lah suasana bahwa kamu bisa menjadi orang yang paling menyenangkan dalam berbicara, sedikit mengangguk atas apa yang diungkapkan juga dapat menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan dan menyimak apa yang dikatakannya.

2. Pandanglah mata dan wajah lawan bicaramu. Cara ini menunjukkan bahwa kamu sedang memperhatikannya dan apa yang diucapakannya dengan baik. Jika kamu tidak tahan menatap matanya lama-lama kamu dapat melihat ke bagian lain di sekitar wajahnya, hal itu menunjukkan bahwa ia akan merasa tetap didengarkan.

3. Berikan respon yang tepat. Kamu memang tidak akan selalu bisa memberi tanggapan yang baik, tapi setidaknya berikan yang tepat, karena respon bisa membuat lawan bicaramu merasa dihargai. Selain mengangguk, kamu juga bisa menggelengkan kepala, tersenyum, berkomentar, tertawa atau sekedar mengatakan "oh ya, bagaimana tadi," dan banyak lagi lainnya. Tetapi jangan sampai memotong pembicaraannya yang bisa membuatnya lupa akan apa yang seharusnya ia katakan.

4.Berikan kesempatan bagi lawan bicaramu untuk menyelesaikan pembicarannya. Tidak perlu memotong pemicarannya, karena hal itu bisa membuatnya tidak puas dalam bercerita, bisa juga membuatnya tersinggung karena ketika ia merasa didengarkan, semua yang kau pertanyakan tentang masalahnya, akan terjawab dengan sendirinya. Bersabarlah untuk mendengarkannya hingga usai.

5. Ketika kamu tidak tertarik dengan topik pembicaraannya, alihkan secara perlahan. Kamu memang tidak akan bisa menyukai semua topik pembicaraan, apalagi jika menurutmu itu sangat tidak menarik dan terkesan membosankan, meski demikian tetaplah dengarkan, kamu bisa mengalihkannya secara perlahan tanpa memakai cara yang mendadak karena itu akan mengganggu minatnya untuk bercerita lebih banyak dan menyeluruh.

6. Ciptakan susana yang nyaman sehingga lawan bicaramu bergairah untuk terus berbicara. Tidak semua orang bisa bergairah dalam berbicara, namun jika ada yang sangat bergairah berbicara denganmu itu artinya kamu telah berhasil merebut hatinya dan membuatnya percaya kepadamu. Kecuali bagi orang yang suka memonopoli pembicaraan, orang dengan tipe ini memang sangat bergairah dalam berbicara meskipun kamu sudah terlihat lelah dengan pembicarannya.

7. Kendalikan diri agar tidak mengalahkan lawan bicaramu. Seseorang bisa saja berhenti bergairah dalam berbicara ketika kamu menunjukkan bahwa kamu lebih hebat dari dirinya. Tunjukkan sikap terbaikmu dengan menghindari bahwa kamu tidak setuju dengannya, jika memang tidak setuju sebaiknya arahkan kepada yang lebih baik, dengan kata lain luruskan apa yang dibicarakannya. Biarkan saja ia membangga-banggakan dirinya maupun pengalamannya, itu berarti ia juga ingin membagikan kebahagiannya untuk orang lain, dan kamu telah dipiihnya untuk itu.

8. Belajarlah merangkum apa yang dikatakan lawan bicaramu sebelum kamu mengkomentarinya atau sekedar memberikan nasihat. Komentarilah dengan sikapmu yang paling tenang, bukan seolah-olah menghakiminya. Usahakan untuk tidak menjatuhkannya meski pun dia dalam posisi yang salah. Jangan sampai kau menanggapi hal lain yang tidak berkaitan dengan topik pembicaraanmu.

9. Belajarlah untuk mengerti mengenai motif lawan bicaramu saat bercerita. Ada orang yang ingin bercerita karena ia memang ingin mencurahkan isi hatinya semata, bukan untuk dikomentari atau dinasihati apalagi disaahkan. Dalam konidis ini kamu cukup berperan sebagai pendengar saja, bisa jadi ia bercerita karena ingin mendapat pujian darimu. Jika memang ingin memberikannya pujian, lakukanlah dengan tulus dan menggunakan komunikasi yang baik sehingga kamu dan dia terlihat akrab.

10. Belajar mendengar yang tulus, sembilan tips di atas tidak akan bisa membuatmu menjadi pendnegar yang baik jika kamu tidak tidak melakukannya dengan niat yang tulus. Karenanya belajarlah untuk tulus agar kamu bisa dengan mudah melakukannya.

Nah, itu adalah tips menjadi pendengar yang baik. Sudahkan kamu menjadi pendengar yang baik selama ini dengan lawan bicaramu? Jika belum sebaiknya lakukanlah, agar kamu juga bisa mendapatkan pendengar yang baik juga di kemudian hari. 



Komentar

Postingan Populer