Alhamdulillah, Masjid Ini Akan Miliki Menara Tertinggi Di Asia

Zakiyah Rizki Sihombing
Penandatanganan Prasasti Oleh Lukman Hakim Saifuddin

Jum’at (15/1) pembangunan perluasan Masjid Agung dimulai. Setelah kurang lebih 21 tahun tidak melakukan renovasi besar, Masjid Agung kembali melakukan pembangunan perluasan dari luas bangunan 1000 meter menjadi 5000 meter untuk meningkatkan dan menyempurnakan kondisi masjid yang direncanakan akan menjadi masjid dengan menara tertinggi di Asia dan tertinggi ketiga di dunia setelah Mohammadia Mega Mosque di Kota Aljazair dengan tinggi menara 270 meter dan Masjid Hasan II di Casablanca, Maroko dengan ketinggian mencapai 210 meter . Menara Masjid Agung ini akan dibangun dengan ketinggian 199 M. Filsofi tinggi menara tersebut yaitu angka 1 yang bermakna “Allah itu ahad” dan angka 99 melambangkan asmaul husna. 

Musa Idhishah selaku wakil ketua panitia menjelaskan secara rinci mengenai rencana pembangunan Masjid Agung yang diharapkan rampung pada 2018 mendatang. Musa mengatakan bahwa desain masjid ini adalah karya beberapa desainer yang potensial di Indonesia. Dengan desain dan bentuk mesjid yang akan kita bangun kelak bisa menampung 7 ribu jamaah, yang sebelumnya hanya bisa 1700 jamaah saja.



Sistem pembangunan masjid ini sendiri tidak akan menghancurkan masjid yang lama, melainkan seolah dibungkus dengan bangunan baru. “Kita tidak bisa menghancurkan karena begitu banyak sejarah di dalamnya” tambah Musa kemudian.

Adapun bangunan-bangunan tambahan yang akan didirikan di sekitaran masjid adalah kantor kenaziran, kantor remaja masjid, TPA, TKA, rumah penjaga, locker, tempat wudhu, toilet, dan lain sebagainya. 


Menteri Agama Letakkan Batu Pertama Menara Masjid Tertinggi di Asia

Acara ini dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H. Anif, Syeh dari Afrika Barat, Ahmed Tijani Bin Omar, Perwakilan Gubernur Sumatera Utara beserta Panglima Kostrad dan jajarannya. 




Dalam kesempatannya, Kementrian Agama Republik Indonesia (RI) yang diwakilkan oleh Bapak Mentri Lukman Hakim Saifuddin memberikan sumbangan secara langsung kepada perwakilan panitia pembangunan Musa Idhishah sebesar Rp. 100.000.000 yang tujuannya untuk menstimulir, mengajak masyarakat untuk memberikan sumbangannya. 

Disusul kemudian oleh, pemberian sumbangan dari PT Perkebunan Nusantara IV sejumlah 1 Miliyar Rupiah, Dr. Rahmad Shah sejumlah 1 Miliyar Rupiah, Kue Aroma 50 Juta Rupiah, Badan Kenaziran Masjid sejumlah 500 Juta Rupiah, Bupati Mandailing Natal beserta staffnya sejumlah 500 Juta Rupiah dan 1 kebun seluas 15 hektar, Eli Sukaredi sejumlah 10 Juta Rupiah dan beberapa partai, komunitas, lembaga pendidikan, pribadi juga turut memberikan sumbangan. Yang paling menarik adalah, H.Anif selaku salah satu pengusaha di Kota Medan tak tanggung-tanggung juga menyumbangkan tower setinggi 199 m kepada Masjid Agung.


Peletakan kotak infaq di salah satu becak yang tergabung dalam Komunitas Becak Masjid Agung Medan

Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemasangan kotak infaq oleh Lukman Hakim Saifuddin di salah satu becak yang tergabung dalam Komunitas Becak Masjid Agung Medan. Adapun infaq yang nanti dikumpul akan disetorkan oleh pengemudi becak kepada panitia pembangunan setiap seminggu sekali di hari Jum’at. Pemasang kotak infaq ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk bersedekah dalam hal pembangunan Masjid Agung.

Total biaya pembangunan masjid diperhitungan sementara mencapai Rp. 400.252.150.000. dengan harapan seluruh pihak dapat memberikan sumbangsihnya kepada pembangunan masjid dengan pola pengumpulan dana setiap orang memberikan 10.000/bulan kepada Masjid Agung selama 25 bulan. Salah satu komunitas yang tercatat pasti melakukan sistem ini adalah lima ribu supir bus ALS.

Untuk memudahkan proses penyumbangan bagi para calon donatur, panitia sudah menyediakan kotak infaq beserta formulir yang tersedia di sebelah kanan kiri lokasi. Panitia juga bekerjasama dengan 8 bank di Indonesia seperti Bank Mandiri, Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI, BRI Syariah, CIMB Niaga Syariah, Bank Sumut Syariah, dan Muamalat agar memudahkan para donatur memberikan sumbangannya secara auto debet.

Gubernur Sumatera Utara yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerah Sumatera Utara, Hasban Ritonga mengatakan dalam sambutannya “Masjid Agung ini merupakan tempat beribadahnya para karyawan dan karyawati juga umat muslim di Kota Medan. Oleh karenanya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah bersedia mengaplikasikan niat baik ini. Saya atas nama pemerintah Sumatera Utara berharap kedepannya semoga pembangunan Masjid Agung ini berjalan dengan lancar.”
Undangan yang hadir di acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Agung Medan

Diinformasikan oleh Hasban Ritonga bahwa saat ini Pemerintah Sumatera Utara juga sedang membicarakan anggaran alokasi dana untuk pembangunan Masjid Agung dengan APBD Sumut tentunya.
Dalam sambutannya, Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan rasa terkejutnya atas spontanitas masyarakat kota Medan dalam memberikan infak dengan tulusnya, “semoga ketulusan tersebut dapat mewujudkan impian, cita-cita dan tujuan kita agar pembangunan Masjid Agung ini dapat segera terwujud.”
“Saya atas nama Kementrian Agama mengucapkan terima kasih dan turut mengapresiasi prakrsa kreatif yang sangat mulia. Mudah-mudahan Allah meridhoi niat baik kita ini. Semoga ke depannya masjid ini dapat menyeleksi para dai dan mubaligh hebat” harapnya lagi.

Kemudian, acara disambung dengan peletakan batu pertama secara langsung oleh Menteri Agama RI dan penandatangan prasasti dengan doa. Lalu disambung dengan shalat Jum’at berjamaah.


Komentar

Postingan Populer