Seminar GenRe, Lahirkan Remaja Berkualitas

Zakiyah Rizki Sihombing

Pijar, Medan. Jum’at (18/12/) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan seminar Generasi Berencana (GenRe) dengan tema “Raih Prestasimu, Tunda Usia Perkawinanmu.” Acara dimulai pada pukul 09.30 dan dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Sementara Kepala BKKBN Pusat dengan pemukulan Gong sebanyak lima kali. GenRe adalah suatu program yang memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikkan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga Mars Keluarga Berencana yang dipimpin oleh salah satu Duta Mahasiswa GenRe Sumatera Utara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiga narasumber antara lain Temazaro Zega (Perwakilan BKKBN), Lina Sudarwati (Perwakilan USU) dan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd (Perwakilan UNIMED). 

Kepala BKKBN pusat mengatakan dalam pidatonya yang disampakan oleh Dr. Surya Chandra Surapaty, MPH., Ph.D bahwa sebagai remaja kita harus dapat mengidentifikasi permasalahan yang muncul melihat dimensi pendidikan, dimensi perekonomian serta jumlah kelahiran dan lansia yang meningkat sekarang ini. Selain itu betapa besarnya remaja yang terganggu kesempatan belajarnya seta sedikitnya kesempatan untuk mempraktikan hidup sehat diakibatkan usia menikah yang sangat muda.

Temazaro Zega selaku Direktur Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN Pusat menghimbau remaja untuk menghindari seks pranikah, narkotika serta HIV Aids. Selain itu untuk kesehatan reproduksi Zega menjelaskan sebaiknya usia menikah pada perempuan adalah 21 tahun dan 25 tahun untuk pria.

Seluruh peserta remaja yang terdiri dari berbagai Universitas dan sekolah di kota Medan terlihat kompak saat masing-masing dari peserta menggunakan kaos putih bertuliskan GenRe sebagai sarana sosialiasi memperkenalkan GenRe kepada khalayak luas.

Pernikahan yang terlalu dini pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, seperti yang disampaikan oleh Lina Sudarwati yaitu faktor ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, faktor sosial budaya, kehamilan luar nikah, mempertahankan hubungan, keinginan untuk mandiri & lepas dari orang tua, dan kekhawatiran orang tua terhadap perilaku anak sehingga orang tua segera menikahkan anaknya.
Penyampaian materi terakhir oleh Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, beliau mengatakan era sekarang remaja harus bersikap jujur dan cerdas, jangan hanya cerdas tapi tidak jujur karena akan jadi penipu dan jangan pula jujur tapi tidak cerdas karena akan menjadi korban penipuan.

Kegiatan berlangsung sukses dan mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak, salah satunya Nur, peserta yang berasal dari USU mengatakan “Acaranya sangat bermanfaat. Membuka pandangan remaja tentang pentingnya merencanakan masa depan dalam hal ini usia menikah. Selain itu, kita juga bisa tahu fakta gaya hidup remaja saat ini yang menyimpang dan bisa merugikan diri mereka yang berimbas pada masa depan bangsanya. Remaja itu ujung tombak perubahan sebuah bangsa, kalau karakter dan sikap remajanya sudah baik maka kedepannya bangsa tersebut pun akan gemilang.”






Komentar

Postingan Populer