ZAKIYAH BERCERITA, INI PUBLISITAS

Karena kita berbeda, lalu dipersatukan *AtuAlaa

Semester enam, adalah semester dimana udah ngerasa tua,dikelilingi mata kuliah “dewa” dan pengen nikah aja. Tapi, syukur Alhamdulillah “done.” Berbagi cerita mengenai semester enam, ada satu mata kuliah yang paling dianggap dewa sama mahasiswa Ilmu Komunikasi USU khususnya yang mengambil konsentrasi PR (Public Relations). Sudah tau kan tems? Nah, buat yang belum tau namanya mata kuliah “Publisitas”, dewa yang dimaksud bukan karena dosennya killer atau materinya beribet buat dipahami tapi karena harus ekstra kerja keras layaknya PR sesungguhnya, berburu media, menulis banyak press release, mengangkat nama klien dengan sebaik mungkin dan bla-bla-bla.

Sistemnya seperti kita harus mendirikan sebuah perusahaan kecil-kecilan, diberi nama, logo, budaya, filosofis, SDM, visi-misi, struktur perusahaan dan yang paling terakhir adalah klien (ini adalah bagian yang paling penting). Nah, tujuan utamanya adalah bagaimana cara kita sebagai PR dapat menaikan citra klien dengan cara membuat press release yang kemudian disebarkan ke seluruh media . 
Mata kuliah ini punya ciri khas yang unik, dan may be paling disukai kebanyakan orang. FOTO. Ya, setiap perusahaan (kelompok) harus memiliki company profile dengan job desk dan foto masing-masing yang kemudian akan ditampilkan di depan kelas. Karena sudah membudaya dari senior-senior sebelumnya yang kebanyak fotonya kece-kece jadilah juniornya ngikut-ngikut. Alhasil memang harus nyewa fotografer biar gak kalah sama yang lain hihihi (jangan ditiru, adegan berbabahaya). Dan, ini foto kami yeay.
Desainnya Fira emang ketceeeh

Sykurnya, aku mendapatkan teman sekelompok yang sangat klop, dan mampu bekerja sama dengan baik. Oh ya, nama perusahaan kami adalah Diurnarii Publisher. Didalamnya ada aku sebagai Media Analyst, Rahman sebagai GM (General Manager), Bagus sebagai Public Relations, Fira sebagai Desainer Grafis dan Haris sebagai Media Relations.
Publisitas. Kata kebanyak orang, “kelompok publisitas itu, kalau gak semakin mengeratkan ya pasti memecah pertemanan” katanya…itu sih katanya. Nah, aku membuktikannya. Dibilang mengeratkan ya iya karena kebetulan aku memang sekelompok sama teman-teman yang pada awalnya tidak begitu “erat” denganku. Kemudian pada akhirnya kami dieratkan, satu sama lain jadi saling mengenal. Alhamdulillahnya teman-temanku memiliki kemampuan bekerja sama yang baik sehingga kami memiliki kecocokan. 
                                                              
Dibalik “erat” itu tentunya tak terlepas dari Rahman yang semangatnya meluber-luber, tentunya karena dia GM dan memiliki tanggung jawab paling besar dalam kelompok. Si Rahman ini paling cerewet “besok kita kesini ya, besok kesitu, kalian bisa kan?” dia gak pernah mikirin diri sendiri, padahal rumahnya jauh di pinggiran kota Medan *eh hahaha, suka-sukanya pulang malam karena harus ketemu klient dan on air di radio, kasian Rahman tapi…tapi …standing applause buat Rahman, kau kece Man. Pesan buat Rahman : jangan suka buat orang nunggu apalagi yang ditunggu rupanya malah….ah entahlah Man.

Nah, juru kunci dari segala kunci tentunya ada si Bagus, kenapa dibilang juru kunci karena dia lah yang paling intens kami paksa buat PDKT sama klien karena memang tugasnya sebagai PR ya begeeetooo, si Bagus ini orangnya lemah lembut *eh jadi cocok la buat ngeluluhin hati dan main mata sama Bang Ade buat janjian wawancara, shoot atau on air, ah Bagus…Bagus…kau memang bagus semoga kau gak cepat renta ya Gus. Pesan buat Bagus : cepat-cepatlah punya pacar, jangan asyik “menurut kaeooooooo” aja.


Diurnarii juga punya Fira, yang kreatifnya luar biasa, Fira ini punya kepedulian yang paling-paling-paling lah pokoknya. Sebagai desgraf tugasnya hanyalah diawal dan diakhir saja tapi di dalam proses Fira lah yang paling peduli untuk sekedar bertanya kapan kita kemana, atau datangin media. Pesan buat Fira : Langgeng ya Fir.
Kemudian ada Haris, karena dia penyiar kondang dan media relations jadi dia memang serius banget dalam hal menghubungi awak media. Haris ini gak kalah kece sama teman-teman yang lain, meski suka majoook (merajuk) dalam hal-hal tertentu tapi sesungguhnya dia sangat bisa diandalkan. Pesan buat Haris : jangan ngajak betumbook lagi ko ya !!!
Dan yang tak kalah penting ada Bang Ade Radinal Siregar sebagai klien kami yang paling keren. Singkatnya, Bang Ade ini adalah mahasiswa D3 Metrologi FMIPA USU yang berbakat dibidang seni mural (seni lukis dengan menggunakan media dinding) yang kemudian kami angkat prestasinya untuk dipublish di media, biar terkenal gituuuh ckckck. Eh, Bang Ade udah terkenal kan?. 
Bang Ade ini memang berpenampilan layaknya seperti seniman pada umumnya, memiliki rambut gondrong. Selain itu,awalnya pendieeeeemnya kebangetan tapi lama kelamaan mulai deh mau ngobrol-ngobrol, FYI Bang Ade ini juga kepengen jadi ustadz lo hihihi, yuk di-Aamiinkan ya. Pesan buat Bang Ade : cepat wisuda ya Bang, jangan lupakan Diurnarii hehehe.
The last ada aku (Zakiyah)….gak tau deh gimana penilain teman-teman terhadapku….eng..ing…eng…silahkan isi di kolom komentar ckckck.

Secara pribadi “Publisitas” memang sangat berkesan. Yang paling sedih adalah waktu aku udah semangat-semangatnya mau ke media sama si Bagus. Rupanya sampe kampus, jadi teringat kalau ada yang ketinggalan, nah karena gak mau ngebuat si Bagus nunggu jadilah aku balap-balap naik kereta buat balik ke kos. Jleb…akhirnya jatuh, aku tehempas ke batu-batu dan ditimpah kereta. Hal yang pertama kali kulakukan adalah memutar spion dan melihat pipiku (masih seksi gak ya), karena kupikir bakal kempes karena terantuk batu tapi alhamudillah gak apa-apa. Hanya saja seluruh badanku sebelah kiri sakit berhari-hari dan terkilir. 

Sedih yang kedua adalah, ah sudahlah kalian sudah tau itu kan Diurnarii? Eh bukan Diurnarii aja ding yang tau, ada Meutia sama Lucky juga. Sedikit berdebat dalam adegan ini tapi kupaksa untuk lupa begitu saja, biar sakit hatinya gak menjadi-jadi ckckck.
Kesan pesan buat Diurnarii : kalian hebat, aku senang bekerja sama dengan kalian yang penuh semangat. Semoga kalian tak akan lupa dengan perjuangan kita selama satu semester ya, ada banyak kenangan yang meski diingat apalagi momen hujan-hujan ke CB hehehe *teletubbies berpelukan.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT

2. Dosen mata kuliah Publisitas (Kak Hanim) yang telah membimbing kami dan membiarkan kami mencari pengalaman luar biasa selama satu semester.

3. Para senior dan teman-teman yang sudah berbagi pengalaman mengenai Publisitas. Bang Yudha dkk...

4. Seluruh media yang telah welcome, memberikan kesempatan, menyiarkan dan menerbitkan press release Diurnarii, media tersebut adalah : 

Sebagian screen shoot media

a. Radio Sonya FM, Mutiara FM, Suara Medan FM, Citra Buana, RRI PRO 2 dan USUKOM FM

b. Media Cetak : BATAK POS BERSINAR, PORTIBI, MIMBAR UMUM, POS METRO, ASAHAN POS, HARIAN ORBIT, HARIAN MANDIRI, REALITAS, HARIAN MEDAN BISNIS, KORAN MINGGUAN GEBRAK, TRIBUN MEDAN

c. Media Online : 



f. Abangda Perdana Ramadhan yang telah menjadi penyambung dan pengkritik dalam setiap tulisan ckck, Bapak Yunus Rangkuti dan seluruh awak media yang gak bisa disebut satu-satu.

Terima kasih juga kepada media yang telah menolak dan bersikap acuh tak acuh terhadap Diurnarii, kalian telah memberi pengajaran agar kami lebih giat lagi dalam berusaha.

Tanpa kalian, mata kuliah ini mungkin akan terasa biasa-biasa saja. Tanpa kalian Diurnarii bukanlah apa. Terima kasih karena sudah tulus membantu, semoga kelak Allah membalas dengan hal yang lebih baik. Alhamdulillah Diurnarii mendapatkan nilai paling kece dan juara II terbaik di kelas.



Salam hangat, dari Zakiyah.

Media Analyst of Diurnarii Publisher

Ilmu Komunikasi USU.



Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nice Article! thank you for sharing!

    www.ittelkom-sby.ac.id

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer