Kepada Kau yang Mengenalku, Aku Memiliki Banyak Nama, Kau Memanggilku Apa?

Siapa namaku? 
hellomynameis.org.uk
kusnantokarasan.com
Untuk orang-orang yang mengenalku, kalian memanggilku dengan sebutan apa. Aku punya banyak nama. Mengapa? Entahlah, itu terjadi begitu saja. Selagi itu positif, aku selalu terima, karena……apalah arti sebuah nama. Sejak lahir, aku diberi nama Zakiyah Rizki Sihombing, berasal dari beberapa arti. Zakiyah artinya suci, bersih, pintar. Rizki artinya rezeki, nikmat. Sihombing adalah marga batak, yang diturunkan Babahku kepada anakanya-anaknya. Sehingga ketika disambung artinya bisa menjadi wanita pintar yang murah rezeki, seperti itulah. Semoga saja, nama tersebut menjadi doa sebaik-baiknya doa untukku sepanjang masa. Tetapi, apakah kalian juga memanggilku dengan sebutan itu, mungkin tidak. Lihatlah, nomor berapa panggilan yang kalian bisa gunakan untukku.


1. Eky : Orang-orang yang tinggal di sekitar rumahku memanggilku dengan sebutan ini, sampai-sampai mereka tak tahu nama asliku. Kemudian juga saudara-saudara dari Babah dan Umi. Bertambah lagi teman-teman sekolah SD, MDA, dan MTs juga turut memanggilku dengan sebutan ini karena jaraknya yang tak jauh dari tempat tinggalku.

2. Keky : Semua adik-adikku, termasuk adik sepupu suka sekali memangilku seperti ini, menyambungkan kata “kakak” dan “eky”jadilah keky.

3. Rizki : Panggilan ini hanya berlaku bagi Umi dan Unde Eka. Lebih tepatnya mereka memanggilku dengan sebutan “Riz” yah, ini memang namaku, tetapi kadang aku merasa asing ketika dipanggil demikian wkwkw

4. Zakiyah : Awal masuk di MAN, teman-teman memanggilku dengan sebutan ini, Tentu saja aku suka, tetapi ada salah seorang teman yang berasal dari kampung yang sama juga bersekolah di MAN (jaraknya memang jauh dari tempat tinggalku) memanggilku dengan sebutan “eky”, yah jadilah sepanjang tiga tahun di MAN teman-teman memanggilku dengan sebutan “eky,”sampai guru-guru juga memanggil demikian hehehe.
Sesampainya di perguruan tinggi, aku ingin merubah panggilan orang –orang terhadapku. Ketika berkenalan aku selalu menyebutkan nama “Zakiyah: tujuannya tentu agar kelak ketika aku sudah tua aku dapat membedakan mana teman kuliah dan teman sekolah dari panggilan mereka kepadaku. Tetapi sepertinya sulit bagi teman-temanku memanggilku demikian, mungkin karena kepanjangan. Sebagian besar malah memanggilku dengan….

5. Zek (Jek) : Iya Zek, katanya biar lebih singkat memanggilnya. Daripada susah-susah menyebut “Zakiyah”. Ah, kesannya malah seperti laki-laki ya. Bahkan hampir semua temen-teman komunikasi memanggilku dengan sebutan ini, termasuk senior dan jajarannya.

6. KakZek: Hampir semua junior di komunikasi memanggilku dengan sebutan ini, yang kuingat hanya satu panggilan yang berbeda dari juniorku, sebut saja namanya Pushpush, dia memanggilku dengan sebutan “Ekik” semenjak aku ketahuan memiliki nama rumah “Eky.”

7. Zak: Ini malah lebih kayak abang-abang namanya hahaha. Fira, Ade, dan Apriliyana , orang yang kuingat kerap memanggilku dengan nama ini.

8. Zaki : Jane, Theresia adalah dua wanita yang suka sekali memanggilku dengan sebutan ini.

9. Jeki : Dari Zakiyah malah jadi Jeki, jauh yaaaa larinya -_- . Si Yasmin, Kak Putri Ardhina sering manggil kayak gini, kedepannya harus tetap manggil Zakiyah ya, kejauhan tau manggilnya jadi Jeki.

10. Ki: Si Meilisa, Maulida, Puput, Syarra, Lia, Rika. Perempuan ber-enam ini entah mengapa bisa memanggilku demikian, sepertinya panggilan ini menular dari yang satu kepada yang satu ya.

11. Ombing : Satu-satunya yang memanggilku seperti ini adalah Dini Ramadhani, sudah berlaku dari di MAN sampai sekarang.

12. Adek : Ini panggilan yang paling lucu menurutku. Suka nostalgia sih kalau dipanggil begini. Unde As, Unde Evi masih memanggilku dengan sebutan “Adek” sampai sekarang, sejarahnya dulu aku dianggap adek-an dan dipikir bakal jadi anak terakhir Umi. Rupa-rupanya tiga tahun kemudian aku malah mempunyai adik, tetapi tetap saja panggilan ini maish berlaku padahal aku sudah kakak-kakak. Selain itu, beberapa orang-orang terdekatku yang usianya lebih tua juga ada yang memanggilku dengan sebutan ini, ah senangnya ternyata usiaku belum setua itu ya wkwkwk.

13. DT (dete) : Kapni (Kak Afni ) pelakunya, entah kenapa dan dari mana aku bisa dipanggil demikian, aku paling gak suka dengan panggilan ini. Tetapi semakin aku tidak suka maka semakin sering pula dia melakukannya, dasar.

14. Goki : Ini nama panggilan ejekan waktu kecil, maklumlah anak kecil zaman dulu emang suka ejek-ejekan nama. Seperti Kapni jadi goni, nanda jadi gonan, eza jadi kajok. Tetapi selain nama ejek-ejekan, kami juga punya nama cantik-cantikan dari Umi waktu kecil. Kalau nama cantikku yang dulu itu :

15. Dara : Sempat melekat beberapa lama panggilan ini, tapi memang jarang disebutkan untuk sekarang. Entah mengapa, aku pun tak ingat betul. Kalau Kapni jadi Gadis, Nanda jadi Putri, Eza jadi Joko, dan Dini jadi Nona.

16. Kiki : Dulu, waktu masih aktif main volley. Teman-teman memanggilku dengan sebutan ini, pelatihnya (Wak Syammsul) yang kebetulan memiliki hubungan saudara denganku yang menobatkannya. Katanya aku harus jadi pemain volley yang hebat seperti “Kiki” salah satu murid volley nya yang sudah mendapat kejuaraan dimana-mana. Tapi sayang, aku harus berhenti main karena suatu hal, dan harapan Wak Syamsul itu sepertinya tidak akan pernah menjadi kenyataan.

17. Iki : Ini panggilan Bang Cecep buatku, ntah kenapa pun heran aja dipanggil gini wkwk. Tapi anehnya kalau BBM dia malah nyebut “Eky” tapi kalau ngomong nyebut “Iki” hahaha.

18. Mbem : Siapapun orangnya, yang manggil aku dengan sebutan ini adalah orang iseng yang pengen punya pipi tembem plus seksi seperti aku, iya kan? hahaha.

19. Ganal : Ini juga panggilan kecilku, dulu karena keimutanku *tsah hahaha aku malah suka dipanggil demikian. Yang paling sering manggil aku kayak gini adalah: Bang Adi, yaitu abang-abang yang dulu suka gendongin aku waktu kecil, konon kata Umi aku suka nangis kalau ditinggal sama Bang Adi pergi hahaha kayak di film-film gitu. Untungnya udah gede ditinggalin doi aku gak pernah nangis kok *eh. Sayangnya, waktu udah gede aku malah gak pernah ngomong sama abang ini, ntah kenapa ngerasa malu aja sama kelucuan kenangan masa kecil dulu, maafin yaa Bang wkwkw. Selain itu Cek Alim sama Cek Bakti juga manggil dengan sebutan ini, kami memang jarang ketemu tapi pas ketemu pasti selalu manggil begini.

20. Kak Ek : Kayaknya susah kali ya, namabahi huruf “y” di akhir katanya. Ituah Si Ayu, suka kali manggil kek gini.

21. Kiyah : Bukan kiyah-kiyah ya. Tapi aku suka kok dipanggil “Kiyah” sayangnya sangat sedikit yang manggil begini, yang paling kuingat sering manggil kayak gini dan masih bertahan sampai sekarang itu Bang Hasudungan Rudi Sitohang. Iya kan Bang?

22. Atu Alaa : Banyak-banyak, bahkan sangat banyak yang manggil begini. Tetapi yang memanggil dengan sebutan ini bahkan tidak tahu artinya apa, banyak yang penasaran akan artinya. Aku akan memberitahunya nanti, kalau aku sudah sukses dan masuk tivi kemudian ada yang wawancarain nanya beginian ya wkwkwkwk. Honestly, Aku senang kok dipanggil “AtuAlaa”yang jelas ini nama penaku. Tetapi beberapa teman malah memplesetkannya menjadi :

23. Atuk : bukan atuk-atuk ya seperti kata Upin-Ipin. Ini nih gara-gara si Dion jadi banyak yang ikutan manggil “Atuk.”Dari Kata “AtuAlaa” ada juga yang memplesetkannya jadi :

24. Tu’al : Si Siti, teman seperjuangan pertama di Medan, ah kok jadi rindu ya Tik. Dulu dia suka kali plesetin namaku jadi kayak gini.

25. Echy : Kiki sama Risa dulunya suka manggil pake nama ini, entah kalau sekarang ckckck.

26. Sayang : Ah, kalau single emang sensitive sama panggilan ini hahaha. Kamu, kalian, dia, mereka, pernah memanggilku seperti ini. Tapi apakah kalian sayang denganku selamanya? . Aku hanya ingin tahu siapa yang akan berdampingan denganku nanti, seumur hidup berdampingan dan memanggilku dengan sebutan “Sayang.” Ah, jodohku segerlah datang kepadaku *Eaaaaaak….


                              


Ini namaku, mana namamu? Share yuk

Lalu, kamu memanggilku dengan sebutan nomor berapa? Komen ya :)

Minggu, 07 Juni 2015
21:28 WIB.

Komentar

Postingan Populer