Tentang Wanita Bernama Rapida

"Karena teman ialah dia yang bertahan"

By : Zakiyah Rizki Sihombing






      Rapidah. Aku mengenalnya sudah lama sekali. Wajah sangarnya, tubuh idealnya, kulit hitamnya, semangatnya. Itu begitu menonjol padanya, jadi akan sangat sulit ketika berniat ingin melupakannya. Untungnya tak pernah sedikit pun niat untuk itu. Aku bahkan selalu mengingatnya. Terutama ketika mendapatkan sesuatu yang kuinginkan. 

Dia teman di madrasahku (MAN KISARAN). Duduk sebangku dengannya selama setahun membuatku selalu semangat belajar (dulunya kurang semangat) hahaha. Dia yang selalu berusaha keras menghilangkan kantuknya disaat pelajaran sejarah, dia yang selalu deg-degan dan gemetar ketika maju ke depan, dia yang selalu memintaku menemaninya *** , kau pasti tau kan Pida? Hahaha. Tak lain, aku sebenarnya juga begitu, hanya saja dia lebih pintar dibanding aku (iya iya, aku tahu kau pasti marah kalau aku mengatakan ini) maksudku, aku bukan bodoh tapi memang kurang mau berusaha (waktu itu, kini aku sudah rajin belajar kok, hehehe).

Aku tak tahu, kenapa waktu itu kita bisa duduk sebangku, aku rasa itu terjadi begitu saja. Tapi aku senang. Karena aku belajar banyak darimu. Kau tahu sendiri aku sangat tak menyukai matematika, tetapi dengan senang hati kau selalu mengajarkanku dengan kemampuan yang kau miliki, bahkan terkadang kau mencubitku ketika aku mengantuk pada pelajaran itu. Kau ingat kan? kalau lupa, silahkan bernostalgia dengan ingatanmu hahaha.

Aku sedang mengingat-ingat kembali………………(tunggu, biarkan aku berpikir dulu)…………………………………………..emm............ya sekarang aku ingat, kau pernah menyukai seseorang di kelas kita, bahkan sangat menyukainya. Dia ganteng, dia pintar, dia jago. Tapi aku yakin kepintarannya lah yang telah membuatmu jatuh cinta, seandainya dia buruk rupa pasti kau akan tetap berada di sisinya bukan? . Tapi semua kegilaanmu tentangnya lumpuh ketika akhirnya kau menyadari bahwa dia telah mematahkan hati banyak wanita, termasuk teman kita sendiri. Btw, sekarang kau masih suka dia gak? Semoga tidak.

Kau bahkan sampai menuliskannya di dalam novel karanganmu yang kau hadiahkan untukku saat usiaku 16 tahun. Kalau ingat novel itu aku jadi benar-benar merasa kau sangat hebat, kau menulisnya berbulan-bulan, mencetaknya sendiri, lalu menghadiahkannya untukku, aku terharu ah *tsah (Ambil tisu).

Sudah berapa ulang tahun kita lewatkan bersama? Bukankah sudah banyak versi ucapan ulang tahun yang saling kita berikan?. Nah, ini hari ulang tahunmu kan, kau sudah 21 tahun hahah sudah berkepala dua tambah satu ya, dasar tua wkwkwk. Aku bingung harus mengatakan apa, ingin memberikan sesuatu yang beda tapi apa? Agh, kau kelihatannya memang lebih romantis dibanding aku.

Novel, tart spongebob, waroeng stiek, dan yang terakhir buku yang kau hias dengan tanganmu sendiri, aku benar-benar terpesona dengan ko***nya hahaha. Ini serius, aku benar-benar suka dengan segala yang kau lakukan untukku. Padahal pada kenyataannya aku tak mampu memberi banyak kenangan di hidupmu, maafkan doraemon ya.



Kau hebat dalam segala hal. Ada suatu kejadian yang sampai sekarang enggak bisa aku lupain. Ketika itu, kau mau lomba lari di sekolah kita, tapi sebelum lari kau memintaku melepas kaos kakiku, jelas saja aku tergelak dengan permintaanmu, bagaimana mungkin? Ya, kau ingin memakai kaus kakiku (padahal itu sudah berapa hari kupakai hahaha). Entahlah aku tak mengerti dengan permintaan itu, yang jelas aku memenuhinya dan mensupportmu dalam perlombaan, meski kau tak menang (jangan-jangan itu karena kaus kakiku hahaha).

Hai anak psikologi, kau jangan bengong. Aku masih ingin melanjutkan tulisanku. Hanya saja masih terserang writer block sementara hihihi..

Langsung ke intinya saja ya, aku hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun buatmu. Tahun ini aku lagi-lagi tak punya banyak cara untuk membuatmu senang diulang tahunmu, tetapi tenang saja, doaku menyertaimu. Semoga di usia yang ke 21 ini kau bisa meraih mimpimu; dapat IPK di atas 3.00, dimudahkan dalam PKL, dimudahkan nyusun skripsi, rezekinya lancar terus kayak air terjun di Bedeng, dapat suami yang ganteng hati beriman dan bertakwa, dapat beasiswa s2 ke luar negeri (biar bangga mak ayahmu), dapat kerjaan yang bagus. Dan yang terakhir bisa jadi kawan terbaikku sepanjang masa yang gak akan lupain si tembem ini.

Ulang tahunmu selalu berada momen kita menempuh nilai akhir. Ingin bertemu denganmu, tapi tentu saja aku tak ingin mengusik belajarmu. Aku tau kau pasti sangat berjuang keras saat ini, begitu juga denganku. Aku hanya saja tak ingin salah focus dan terlena dengan situasi, tapi justru disitulah kita diuji. Tunggu saja, mungkin tak tepat waktunya karena percayalah situasi ini tak selamanya. 


Jujur, aku sangat menyukai kado terakhir darimu, ko***nya membuatku terpesona hahaha. Bukan, bukan. Aku terpesona pada kemolekannya karena dibalik itu semua ada usaha keras dan ketulusan dan kuterima, Kau pasti sangat bersusah payah untuk membuatnya sempurna, termasuk foto a**y di dalamnya wkwk. Terima kasih Pida, aku menyukainya, dan aku rharakan menyayanginya seperti kau menyayangiku *eaaaak

Masih ada kejutan lain untukmu, tunggu saja ya. “Mungkin tidak tepat waktu, tapi semoga membuatmu terharu.”

Pesanku, semoga kau selalu istiqamah dalam belajar dan ibadahmu. Doaku, sudah tentu sangat banyak tetapi yang paling perlu kau tahu adalah semoga kau adalah pribadi sukses di masa depan. Karena sebuah pepatah mengatakan “orang akan dipandang ketika sudah menjadi orang”begitulah kira-kira. Kesanku, terima kasih karena kau telah mengukir banyak kenangan di hidupku dulu, kini dan mungkin nanti.


Happy birthday honey, you are always in my heart.


Kamis, 11 Desember 2014.
AtuAlaa

Komentar

Postingan Populer