Rika Maya Sari, Kunjungi Dua Negara dengan Free of Charge


    
Oleh : Zakiyah Rizki Sihombing





      “I want to live with my own definitions and life is to give, life is to share “ Begitulah Rika Maya Sari Harahap bertutur ketika ditanyai tentang motto hidupnya. Merupakan gadis manis kelahiran Padang Sidempuan Tapanuli Selatan 29 Mei 1992 dan sedang menjalankannya studinya di SI Ilmu Komunikasi FISIP USU stambuk 2012.


      Lahir dari seorang Ibu yang bekerja di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan dan seorang Ayah yang bekerja di lembaga kehutanan yang sangat peduli terhadap lingkungan membuat seorang Rika meniru kegiatan orang tuanya tersebut. Tahun 2011 lalu Ia pun mulai bergabung dengan organisasi Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) regional Sumatera Utara. Beberapa tahun bergabung di KOPHI menimbulkan semangat dan motivasi tersendiri dari diri Rika untuk turut aktif dalam kegiatan volunteer, ia pun memanfaatkan fasilitas internet sebagai acuan utama sumber informasi.

      Selain mencintai lingkungan, Rika ada sosok yang suka dengan kegiatan sosial dan perjalanan. Baginya perjalanan bukanlah apa-apa, yang asyik itu ketika kita mampu menikmati perjalanan dengan berbagai aktifitas yang bermanfaat buat orang lain. Hal tersebut telah ia buktikan lewat perjalanannya ke Filipina pada tahun 2013 lalu. Berbekal informasi dari internet Rika memulai perjalanannya ke Negara republik di Asia Tenggara tersebut dalam rangka kegiatan Asian Youth Forum. Seminggu di Filipina Rika bersama 4 temannya delegasi dari Indonesia melakukan kegiatan mengajar untuk anak-anak primitive disana,seminar human security, berdiskusi kebudayaan dan isu pemuda “seperti kegiatan volunteer gitu, selain itu kami juga diberikan kesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan suku asli Filipina” tambahnya. Selain itu, sebagai perwakilan dari Indonesia Ia juga diminta presentasi di depan lebih dari lima ratus mahasiswa tentang Negara Indonesia khususnya pariwisata Indonesia yang bertempat di Universitas Pasig Filipina.” 



       Tidak hanya itu, perjalanannya masih belum selesai. Pada September 2014 Ialu ia pun melangkahkan kakinya ke Negara Jepang yang terletak di ujung barat Samudera Pasifik itu. Acara yang mengusung tema “Sains dan Teknologi” tersebut awalnya menyusutkan semangat Rika untuk ikut karena merasa bahwa acara tersebut hanya dikhususkan untuk mahasiswa teknik tapi ternyata tidak selamanya pikiran jadi kenyataan. Setelah mengikuti seleksi secara online akhirnya Rika dan puluhan teman lainnya terpilih menjadi delegasi Indonesia ke Jepang. Merupakan kegiatan Jenesys 2.0. sains dan teknologi dari kementrian teknologi Indonesia yang bekerja sama dengan kedutaan Jepang.



     “Disana kami mengunjungi pembangkit energy solar, musem teknologi Jepang. Juga terdapat kegiatan home stay dan kegiatan pengembangan pemuda Jepang yang kami turut aktif bergabung dengan orang-orang Jepang” tambahnya ketika ditanya tentang kegiatan sepuluh hari di Jepang.

      Selain dua Negara tersebut, sebelumnya Rika juga aktif mengikuti kegiatan di dalam Negeri seperti; Forum Indonesia Muda. Juni 2013, Padang, Sumatera Barat, Indonesia International Leadership Camp Al-Azhar Youth Leader Institute dan Kementerian Pendidikan dan Budaya, Desember 2012 Jakarta-Bandung, . Interfaith Youth Forum. September 2012, Palembang, dan Youth Leadership Camp. Juli 2012, Aceh.


      Wanita berdarah batak ini mengaku ingin sekali bekerja di lingkup International, dan perjalanan ke luar dan dalam Negeri adalah jalan baginya untuk kemudian dapat bergabung dengan orang-orang yang ada disana. Ia pun terus berlatih dan belajar untuk mencapai mimpinya tersebut. Menurutnya ada beberapa tips agar para pembaca bisa berkunjung serta belajar ke Negara luar sepertinya dengan free of charge, antara lain:

1. Rajin browsing tentang informasi yang diinginkan, gunakanlah internet               dengan bijak.
2. Latihlah kemampuan berbahasa
3. Rajin membaca
4. Ikuti komunitas yang berhubungan dengan hal yang diminati untuk                   memperluas koneksi
5. Hiduplah dengan defenisimu sendiri


“Sampai sekarang aku masih penasaran banget sama hadist yang menyatakan “tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China” ,kenapa harus Negeri China? makanya insya Allah Negara tujuanku yang ingin aku kunjungi itu China, doain ya” jawabnya ketika ditanyai mengenai Negara impiannya.

“Kak Rika itu orangnya hebat dan punya semangat yang tinggi, hanya saja dia masih malu-malu untuk mengekspresikan kejagoaanya” tutur Rizki yang merupakan temannya di organisasi KOPHI.


Senin, 03 November 2014


Komentar

Postingan Populer