Minat Fotografi di Kalangan Mahasiwa Tinggi “Saatnya Memotret dan Dipotret”

PART 1 :
Ini nih hasil dari gegana ngejar deadline seminggu lalu. Jadi reporter tamu itu menyenangkan tapi susah dijalani wkwkw :D . Harian Medan Bisnis 30 November 2014



Oleh : Zakiyah Rizki Sihombing/Eva Riyanty Lubis


      Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa fotografi sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia terutama remaja. Kegiatan fotografi pun sudah dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan berkembang pesatnya berbagai macam android dan kamera, menjadikan remaja gemar memotret dan dipotret. Remaja ingin bereksis ria di manapun berada dengan kamera yang mereka miliki. Hal ini menunjukan betapa tingginya minat remaja terhadap dunia fotografi.

      Fotografi berasal dari bahasa Inggris yakni photography. Dalam bahasa Yunani photography memiliki arti berupa Fos: Cahaya dan Grafo: Melukis atau menulis. Sehingga disimpulkan adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek pada media yang peka cahaya. 

       Alat paling populer untuk menangkap cahaya inilah yang disebut dengan kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi sendiri adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan. 


      Untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

      Perkembangan teknologi fotografi sendiri saat ini menyebabkan fotografi tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk mendokumentasikan suatu peristiwa saja tetapi fotografi telah berkembang menjadi karya seni yang bergengsi. Dapat kita ketahui bersama juga bahwa fotografi memiliki karya seni yang bernilai tinggi, karena dari sebuah foto dapat mewakili ribuan kata, ajaib bukan? Komunikasi visual yang dihasilkan oleh foto ternyata mampu memberikan berbagai persepsi bagi yang melihatnya.

      Remaja di kota Medan khususnya tampak sangat menggemari dunia fotografi. Berbagai komunitas fotografi yang ada di kota Medan adalah bukti dari ketertaikan itu, salah satunya Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi Universitas Sumatera Utara (UKMF USU). Remaja bukan saja menjadikan fotografi sebagai hobi yang biasa tetapi juga menganggapnya sebagai kebutuhan, terlihat dari antusias remaja kota Medan mendatangi pameran fotografi dari UKMF USU di D’la PAN Coffe & Resto beberapa waktu lalu.

      Dilihat dari segi manfaatnya sendiri, fotografi dinilai mampu menampung emosi disetiap jepretan yang dihasilkan oleh fotografernya. Tidak hanya itu, fotografi juga diakui mampu meningkatkan komunikasi visual bagi yang melihatnya, serta dapat mengasah kemampuan membidik sebuah foto agar terlihat sempurna. Seperti yang diakui oleh Sari, salah seorang anggota UKMF USU, “Dengan fotografi kita dapat menumpahkan emosi kita dari setiap jepretan.”

      Karena hal tersebut, tidaklah salah kalau dikatakan remaja sangat menggilai dunia fotografi. Dan harapannya semoga dunia fotografi di Indonesia bisa semakin berkembang dengan pesat. Sehingga tidak menutup kemungkinan karya anak bangsa Indonesia diterima dengan baik di Negara luar. So, teman-teman karya belia, ayo bergabung di kegiatan fotografi.

KOMENTAR MEREKA TENTANG FOTOGRAFI ;





Komentar

Postingan Populer