PUISI [Berkutat Diam, Berkilah Upa, Seteru, Asa tanpa Usai, Masihkah, Samar ]
Berkutat Diam
by Zakiyah Rizki Sihombing
Malam pun diam
Aku tak berkutat dalam bisu
Memandang sketsa pembawa haru
Hingga suara tangis yang pecah
Melengking memenuhi ruang
Melang-lang berbuah gerangan
Aku masih berkutat diam
Memandangmu dalam jeruji bisu
Berkilah Upa
by Zakiyah Rizki Sihombing
Berhenti berkilah tentang upa yang tiada
Biarkan janji menjadi noktah
Melumurimu onggokan dosa
Aku terhenti dan menyerah
Tentang tiada yang berpura ada
Seteru
by Zakiyah Rizki Sihombing
Awan mengepul membentuk rupa
Ada bayangmu yang masih berserteru
Membentang di langit biru
Membisu melacak kalbu
Menyerahlah pada duka
Sebab ia takkan pulang
Sebelum kita saling berjabat erat
Asa tanpa Usai
by Zakiyah Rizki Sihombing
Pada kota tua yang penuh Tanya
Langit-langit megah semerbak cinta
Aura yang meredam seolah memahat segala luka
Bukan tentang cinta yang melupa
Tapi tentang asa yang tak berusai cerita
Masihkah
by Zakiyah Rizki Sihombing
Ingatkah tentang sebuah janji
Membalutkan jingga di sudut langit
Kelingking yang bergandeng
Menjadi saksi sebuah cerita
Masih tentang kita merapal doa
Pun tentang cinta yang tak bersedia
Menjadi penyatu bagi rasa yang fana
Samar
by Zakiyah Rizki Sihombing
Dalam bayang yang masih samar
Kudapati luka-luka memar
Membekas menggaris merah
Mengiris hati yang getar
Entah kapan tiba waktunya
Mampuku bangkit dari keterpurukan
Menghapus noda dan mengumpul nafas
21 September 2014
Komentar
Posting Komentar