MENULIS ADALAH HIDUP KEDUA SETELAH DUNIA NYATA

by Zakiyah Rizki Sihombing


Pijar, Medan. Fitri, begitu biasa teman-teman memanggilnya. Adalah seorang gadis manis kelahiran Padang Sidempuan, 06 Maret 1996 yang telah lama menggeluti dunia tulis menulis baik fiksi maupun nonfiksi. Kelincahannya merangkai kata diatas lembaran kertas ia buktikan lewat sebuah novel yang ia tulis secara perlahan berjudul “Diamond Village” Diva Press tahun 2013 lalu.

Mahasiswi Departemen Antropologi bernama lengkap Fitri Haryani Nasution yang terkenal dengan keaktifannya ini telah meraih berbagai prestasi. Antara lain: Juara 1 lomba Story Telling kota Padang Sidempuan 2011, juara 1 lomba Koperasi Panyabungan 2011, juara 1 Debat Bahasa Inggris tingkat SLTA/SMK Padang Sidempuan 2011, Juara 1 Cerdas Cermat Koperasi Provinsi Sumatera Utara 2011, juara 2 lomba Tangkas Terampil Koperasi wilayah pembangunan 1 Kota Sibolga 2012, peserta JAMBORE Lingkungan Hidup Padang Sidempuan 2012, peserta lomba Karya Tulis PWI Tapanuli bagian Selatan 2012, juara 1 menulis Cerpen se-FISIP USU Kota Medan 2013, menerbitkan artikel sekolah di Majalah Story edisi 42 2013, juara 1 Pidato Bahasa Inggris 2013, juara 1 lomba Debat Demokrasi dan PEMILU Departemen Antropologi 2014, peserta Sosialisasi PEMILU KPU kota Medan 2014.

Selain hobi menulis, ternyata Fitri juga suka dengan dunia public speaking. Hal tersebut dapat dilihat dari kesuksesannya dalam meraih juara pada berbagai perlombaan debat. Dengan tulisan Fitri mengepakkan sayapnya, menerjang ombak yang mencoba menjatuhkan dan menjadikannya lemah tak berdaya.

“Menulis itu hidup kedua setelah dunia nyata, menulis itu dunia tanpa gangguan, dunia imajinasi. Write is excited world,” katanya ketika ditanyai tentang arti menulis untuknya. Memiliki orang-orang yang mencintainya dengan sepenuh hati adalah semangat serta inspirasi terbesar baginya dalam terus berkarya terutama dalam menulis.

“Just do the best and you will get the best,” katanya sambil tersenyum. Sebab yang menjadikan kita suskes adalah diri kita sendiri. Hidup dengan segudang prestasi menjadi kepuasan tersendiri buat anak ketiga dari empat bersaudara ini, ia tak pernah berhenti berkarya untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang.



Komentar

Postingan Populer