KEDA



Kalau lagi ramadhan seperti ini saya jadi ingat kamu, ingat berbagai kejadian yang sering kita lewati berdua dulunya. Satu hal yang paling saya ingat adalah ketika kita masih duduk di bangku MTs, kita sama-sama lagi enggak bisa puasa waktu itu , kamu ajak saya jajan di dekat sekolah dan saya mengiyakan. Dengan sembunyi-sembunyi kita menikmati jajanan yang telah kita beli dengan lahap, tetapi kita ketahuan oleh teman-teman dan kita berlari , tertawa sambil ketakutan.

Keda, saya rindu kamu. Saya pengen melewati ramadhan denganmu, untuk sekedar berbuka bersama, sekali saja, tetapi kamu terlalu jauh.
 
Kamu ingat gak, ketika untuk pertama kalinya kita diperkenalkan oleh Ummiku dan Uwamu? kita berkenalan tanpa salaman, saya langsung mengajakmu menaiki sepeda roda dua bersama, hingga akhirnya kita terjatuh dan tertawa bersama, duh saya benar-benar rindu masa kecil kita.
Tahu-tahu kita masuk SD yang sama, semenjak itu kita menjadi teman akrab. Kamu terlihat berusaha menjadi teman yang baik, rival yang sehat. Ketika saya selangkah di depan, kamu juga berusaha menggapai seperti langkah saya, begitu juga dengan saya, kita saling berlomba memperebutkan prestasi.

Enam tahun duduk sebangku denganmu, membuat saya sedikit bosan hehe...,

"Keda, kalau MTs nanti kita jangan sebangku lagi ya" ujarku

Kamu tersenyum dan terlihat sedikit keheranan. Mungkin kamu heran dengan pernyataanku.

"Lihat aja nanti" jawabmu


Hari pertama masuk MTs. Pagi itu saya masih duduk sendiri. Tiba-tiba kamu hadir dengan senyum sumringah dan duduk di samping saya, saya sedikit menolak. Tapi kamu bertahan. Semenjak saat itu saya sadar, bahwa ada seorang sahabat yang benar-benar ingin disamping saya, itu kamu.

Keda, kamu banyak mengajarkan saya tentang berbagai hal, terutama tentang sebuah aksara. Kamu ajarkan saya berlantun dengan Al-qur'an, kamu tegur saya ketika ada pelafalan saya yang kurang baik menurutmu, terima kasih Keda. Saya enggak akan pernah lupa itu .

Sekarang kamu jauh, kita terpisah oleh Negara. Tahukah kamu bagaimana perasaan saya ketika kamu pergi tanpa pamit, saya fikir kamu kembali, tapi ternyata tidak. Saya hanya bisa tanya kabar kamu lewat sosial media,sekali lagi saya katakan...saya rindu kamu. Tetapi, saya enggak tahu apakah kamu juga merasakan rindu yang sama dengan saya ?


Komentar

Postingan Populer