Lembaran Bisu
Kalender bisu menancap dinding biru
Ia tersusun di antara bingkai tak bernama
Lusuh, berapa kali sudah ia dibalik
Oleh tangan yang entah sesiapa pula
Ini lembar ke-sepuluh berwarna merah
Kuakhiri malam bershalawat nabi
Mengupas tuntas meminta ampunan
Memulai lagi hidup ini
Muharram berteman sepi bergelayut rindu
Berapakah sudah dosa yang melekati jiwa
Tertanam mendarahi daging manusia
Rentanya jiwa dinodai dosa
Aku lelah berlimpah resah
Aku lelah dihimpit gelisah
Tentang amukan jiwa yang bernoda
Diri yang terlebih-lebih durjana
Aku berdiam, muharram datang
Lewati hari dengan mengingat-MU
Bahwa tak ada yang sempurna
Sesungguhnya seluruhnya fana
Komentar
Posting Komentar